Cerita Hosting Administrator and Content Manager for ceritahosting.com

Sistem Pendukung Keputusan(SPK) – Decision Support System(DSS)

7 min read

 

Hi Guys salam jumpa

Pada materi kali ini kita akan memberikan materi Sistem Pendukung Keputusan(SPK) , yang lebih asik di dengar dengan nama “Decision Support System(DSS).

Definisi

  • Sistem pendukung keputusan (Inggris: decision support systems disingkat DSS) adalah bagian dari sistem
    informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen
    pengetahuan)) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan.

https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pendukung_keputusan

  • Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah Management Decision System. Sistem tersebut adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang ditunjukan untuk membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur (Dewanto, 2015).
  • Menurut Turban, Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan sistem informasi yang berbasis komputer yang fleksibel, interaktif dan dapat diadaptasi, yang dikembangkan untuk mendukung solusi untuk masalah manajemen spesifik yang tidak terstruktur. Sistem Pendukung Keputusan menggunakan data, memberikan antarmuka pengguna yang mudah dan dapat menggabungkan pemikiran pengambilan keputusan (Turban, Sharda & Delen, 2011).
  • Menurut Little, Sistem Pendukung Keputusan adalah suatu sistem informasi berbasis komputer yang menghasilkan berbagai alternatif keputusan untuk membantu manajemen dalam menangani berbagai permasalahan yang terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan menggunakan data dan model (Little, 2004).
  • Menurut Kusrini, Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem informasi yang menyediakan informasi, pemodelan dan pemanipulasian data (Kusrini, 2007).
  • Menurut Hermawan, Sistem Pendukung Keputusan didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mendukung kerja seorang manajer maupun sekelompok manajer dalam memecahkan masalah semi terstruktur dengan cara memberikan informasi ataupun usulan menuju pada keputusan tertentu (Hermawan, 2005). Sistem Pendukung Keputusan digunakan untuk mendeskripsikan sistem yang didesain untuk membantu manajer memecahkan masalah tertentu (Mcloed & Schell, 2008). Dari beberapa ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem pendukung keputusan merupakan sistem informasi yang mendukung manajemen level menengah dalam mengambil keputusan semiterstruktur dengan menggunakan pemodelan analitis dan data yang ada.


https://slideplayer.info/slide/13879939/


https://slideplayer.info/slide/13879939/

 

Tahapan Pengambilan Keputusan:

1. Fase Inteligensi

Intelegensi dalam pengambilan keputusan meliputi scanning (Pemindaian) lingkungan, entah secara intermiten ataupun terus-menerus. Inteligensi mencakup berbagai aktivitas yang menekankan identifikasi situasi atau peluang-peluang masalah.Tahapan dalam fase intelegensi antara lain identifikasi masalas (peluang), klasifikasi masalah, dan kepemilikan masalah.

2. Fase Desain

Fase desain meliputi penemuan atau mengembangkan dan menganalisis tindakan yang mungkin untuk dilakukan. Hal ini meliputi pemahaman terhadap masalah dan menguji solusi yang layak. Tahapan dalam fase intelegensi antara lain memilih sebuah prinsip pilihan, mengembangkan (menghasilkan) alternatif-alternatif, dan mengukur hasil akhir.

3. Fase Pilihan

Pilihan merupakan tindakan pengambilan keputusan yang kritis. Fase pilihan adalah fase di mana dibuat suatu keputusan yang nyata dan diambil suatu komitmen untuk mengikuti suatu tindakan tertentu. Batas antara fase pilihan dan desain sering tidak jelas karena aktivitas tertentu dapat dilakukan selama kedua fase tersebut dank arena orang dapat sering kembali dari aktivitas pilihan ke aktivitas desain.

Sebagai contoh, seseorang dapat menghasilkan alternatif baru selagi mengevaluasi alternatif yang ada. Fase pilihan meliputi pencarian, evaluasi, dan rekomendasi terhadap suatu solusi yang tepat untuk model. Sebuha solusi untuk sebuah model adalah sekumpulan nilai spesifik untuk variabel-variabel keputusan dalam suatu alternatif yang telah dipilih.

4. Fase Implementasi

Pada hakikatnya implementasi suatu solusi yang diusulkan untuk suatu masalah adalah inisiasi terhadap hal baru, atau pengenalan terhadap perubahan. Definisi implementasi sedikit rumit karena implementasi merupakan sebuah proses yang panjang dan melibatkan batasa-batasan yang tidak jelas. Pendek kata, implementasi berarti membuat suatu solusi yang direkomendasikan bisa bekerja, tidak memerlukan implementasi suatu sistem komputer.

 

Menurut Turban, Sharda, & Delen (2011), terdapat empat fase dalam pembangunan sistem pendukung keputusan seperti yang ditunjukkan pada Gambar

1. Intelligence Pada fase Intelligence, masalah diidentifikasi, ditentukan tujuan dan sasarannya, penyebabnya, dan besarnya. Langkah ini sangat penting karena sebelum suatu tindakan diambil, persoalan yang dihadapi harus dirumuskan secara jelas terlebih dahulu. Masalah dijabarkan secara lebih rinci dan dikategorikan apakah termasuk programmed atau non-programmed.

2. Design Pada fase Design, dikembangkan tindakan alternatif, menganalisis solusi yang potensial, membuat model, membuat uji kelayakan, dan memvalidasi hasilnya.

3. Choice Pada fase Choice, menjelaskan pendekatan solusi yang dapat diterima dan memilih alternatif keputusan yang terbaik. Pemilihan alternatif ini akan mudah dilakukan jika hasil yang diinginkan memiliki nilai kuantitas tertentu.

4. Implementation. Pada fase Implementation, solusi yang telah diperoleh pada fase Choice diimplementasikan. Pada tahap ini perlu disusun serangkaian tindakan yang terencana, sehingga hasil keputusan dapat dipantau dan disesuaikan apabila diperlukan perbaikan-perbaikan.


Komponen Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Turban, Sharda & Delen (2011), Decision Support System (Sistem Pendukung Keputusan) terdiri dari empat subsistem yang saling berhubungan yaitu :

  1. Subsistem Manajemen Data Subsistem manajemen data meliputi basis data yang terdiri dari data data yang relevan dengan keadaan dan dikelola oleh software yang disebut Database Management System (DBMS). Manajemen data dapat diinterkoneksikan dengan data warehouse perusahaan, suatu repositori untuk data perusahaan yang relevan untuk mengambil keputusan.
  2. Subsistem Manajemen Model Subsistem manajemen model berupa paket software yang berisi model-model financial, statistic, ilmu manajemen, atau model kuantitatif yang menyediakan kemampuan analisa dan manajemen software yang sesuai. Software ini disebut sistem manajemen basis model.
  3. Subsistem Dialog (User Interface Subsystem) Subsistem dialog (User Interface Subsystem) merupakan subsistem yang dapat digunakan oleh user untuk berkomunikasi dengan sistem dan juga member perintah SPK. Web browser memberikan struktur antarmuka pengguna grafis yang familiar dan konsisten. Istilah antarmuka pengguna mencakup semua aspek komunikasi antara pengguna dengan sistem.
  4. Subsistem Manajemen Berbasis Pengetahuan (Knowledge-Based Management Subsystem) Subsistem manajemen berbasis pengetahuan merupakan subsistem yang dapat mendukung subsistem lain atau berlaku sebagai komponen yang berdiri sendiri (independent).

Komponen-komponen tersebut membentuk sistem aplikasi sistem pendukung keputusan yang bisa dikoneksikan ke intranet perusahaan, ekstranet atau internet.


Arsitektur Sistem Pendukung Keputusan (Turban, Sharda & Delen, 2011)

 

Pengembangan SPK / DSS

Decision Support System
adalah seperangkat sistem yang mampu memecahkan masalah secara efisien dan efektif, yang bertujuan untuk membantu pengambil keputusan memilih berbagai alternatif keputusan yang merupakan hasil pengolahan informasi-informasi yang diperoleh/tersedia dengan menggunakan model-model pengambilan keputusan.

    Terdapat 5 pihak yang berperan dalam pengembangan SPK, kelima peran tersebut adalah:

  1. Manajer atau Pemakaiyaitu pihak yang terlibat langsung dengan proses pengambilan keputusan, pihak yang harus mengambil tindakan dan bertanggung jawab terhadap hasil tindakannya.
  2. Penghubungyaitu pihak yang membantu pemakai, mungkin seorang asisten yang bertugas menjalankan terminal, atau lebih dari sekedar itu.
  3. Pembangun SPK atau Fasilitator, yaitu pihak yang mengembangkan SPK khusus dari pembangkit SPK
  4. Pendukung Teknik, yaitu pihak yang mengembangkan tambahan kemampuan atau komponen sistem informasi yang dibutuhkan dalam pengembangan pembangkit SPK. Database-database baru, model-model analisis baru, dan tambahan format tampilan data merupakan hasil kerja pendukung teknik.
  5. Pengembang Peralatan, yaitu pihak yang mengembangkan teknologi baru (baik hardware maupun software), dan meningkatkan efisiensi hubungan antara subsistem dalam SPK.

Ciri-ciri Decision Support System yang baik yaitu :

  1. Sederhana
  2. Dapat diandalkan
  3. Mudah dikendalikan
  4. Menyesuaikan
  5. Lengkap pada masalah penting
  6. Mudah berkomunikasi dengannya

 

Jenis-jenis Sistem Pendukung Keputusan:

Dalam sistem pendukung keputusan terdapat tiga jenis keputusan, yaitu :

  1. Keputusan Terstruktur

Keputusan terstruktur adalah keputusan yang dilakukan secara berulang-ulang dan bersifat rutin. Informasi yang dibutuhkan spesifik, terjadwal, sempit, interaktif, real
time, internal, dan detail. Prosedur yang dilakukan untuk pengambilan keputusan sangat jelas. Keputusan ini terutama dilakukan pada manajemen tingkat bawah.

Contoh: Keputusan pemesanan barang dan keputusan penagihan piutang; menentukan kelayakan lembur, mengisi persediaan, dan menawarkan kredit pada pelanggan.

2. Keputusan Semiterstruktur

Keputusan semiterstruktur adalah keputusan yang mempunyai sifat yakni sebagian keputusan dapat ditangani oleh komputer dan yang lain tetap harus dilakukan oleh pengambil keputusan. Informasi yang dibutuhkan spesifik, interaktif, internal, real time, dan terjadwal.

Contoh: Pengevaluasian kredit, penjadwalan produksi dan pengendalian persediaan, merancang rencana pemasaran, dan mengembangkan anggaran departemen.

3. Keputusan Tidak Terstruktur

Keputusan tak terstruktur adalah keputusan yang penanganannya rumit karena tidak terjadi berulang-ulang atau tidak selalu terjadi. Keputusan ini menuntut pengalaman dan berbagai sumber yang bersifat eksternal. Keputusan ini umumnya terjadi pada manajemen tingkat atas. Informasi yang dibutuhkan umum, luas, internal, dan eksternal.

Contoh: Pengembangan teknologi baru, keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain, perekrutan eksekutif.

 

Tipe SPK/DSS

  1. Permodelan Sistem Pendukung Keputusan/Decision Support System
  1. Model Iconic (skala)

Adalah sebuah replika (tiruan nyata) secara fisik dari sistem dan biasanya berdasarkan pada skala yang lebih kecil dari aslinya. Model ini mungkin muncul secara skala dalam tiga dimensi. Ini sering dapat dikatakan sebagai maket. Suatu foto merupakan model iconic yang berdimensi dua, juga graphical user interface dan object-oriented programming menggunakan model jenis ini.

b. Model Analog

Model ini tidak mirip sistem aslinya, tetapi berkarakteristik seperti aslinya. Model ini lebih abstrak daripada model sebelumnya dan dianggap sebagai penyajian secara simbolik dari suatu realitas. Model analog biasanya memakai diagram/chart dua dimensi.

Contoh : chart organisasi yang memuat struktur organisasi.

c. Model Matematika (Kuantitatif)

Makin besar problema yang dihadapi, maka makin kompleks solusi yang dapat ditemukan. Namun, kadang-kadang kompleksitas dari relasi dalam sistem organisasi tidak dapat dipresentasikan dengan icon atau analog. Model yang dapat digunakan maka adalah model matematika. Analisis DSS terbanyak dieksekusi secara numeric dengan bantuan matematika atau model kuantitatif seperti ini. Menggunakan notasi-notasi dan persamaan-persamaan matematika untuk merepresentasikan sistem. Pada model matematika, atribut-atribut dinyatakan dengan variabel-variabel, dan aktivitas-aktivitas dinyatakan dengan fungsi matematika yang menjelaskan hubungan antar variabel-variabel tersebut.

d. Model Statis

Digunakan bila jangka waktu variabel dianggap konstan dan interelasi unsur-unsur model dinyatakan sebagai persamaan yang tidak berubah dengan waktu. Sebagian besar situasi pengambilan keputusan statis diperkirakan berulang dengan kondisi yang identik.

Contoh: satu keputusan mengenai membuat sendiri atau membeli satu produk.

e. Model Dinamis

Menempatkan waktu sebagai variabel bebas, sehingga model jenis ini menggambarkan dinamika suatu sistem sebagai fungsi dari waktu. Untuk memperoleh hasil, perhitungan dilakukan secara berulang-ulang (iterasi) sampai tercapai nilai kesalahan (error) yang minimal.

Contoh: proyeksi rugi-laba 5 tahun dimana data input seperti biaya, harga, dan kuantitas berubah dari tahun ke tahun.

 

Implementasi

Informasi yang biasanya dikumpulkan dengan menggunakan aplikasi pendukung keputusan akan melakukan :

  1. Mengakses semua aset informasi terkini, termasuk data legasi dan relasional, kumpulan data, gudang data, dan kumpulan jumlah besar data.
  2. Angka-angka penjualan antara satu periode dengan periode lainnya.
  3. Angka-angka pendapatan yang diperkirakan, berdasarkan pada asumsi penjualan produk baru.
  4. Konsekuensi pilihan-pilihan pengambilan keputusan yang berbeda, dengan pengalaman dalam suatu konteks yang dirinci ulang.

 

  1. Implementasi Sistem Pendukung Keputusan/Decision Support System

          DSS merupakan bagian dari sistem informasi berbasis komputer, termasuk sistem berbasis pengetahuan, sehingga DSS sangat popular di kalangan manajemen perusahaan. Sistem informasi sangat penting untuk mendukung proses pengambilan keputusan, dimana sistem informasi mempunyai tujuan untuk mendukung sebuah aplikasi Decision Support System (DSS).

    Berikut ini adalah beberapa contoh dari penerapan Decision Support System di dalam perusahaan :

1. DSS untuk proses kenaikan jabatan dan perencanaan karir pada PT. X

    Salah satu contoh yang akan disorot dalam hal ini adalah cara pemilihan karyawan yang sesuai dengan kriteria yang ada pada suatu jabatan tertentu. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem pendukung keputusan untuk proses profile matching dan analisis gap yang dibuat berdasarkan data dan norma-norma SDM yang terdapat di PT. X.

    Proses Profile Matching dilakukan untuk menentukan rekomendasi karyawan dalam Sistem Kenaikan Jabatan dan Perencanaan Karir berdasar pada 3 aspek yaitu Kapasitas Intelektual, Sikap Kerja dan Perilaku. Hasil dari proses ini berupa ranking karyawan sebagai rekomendasi bagi pengambil keputusan untuk memilih karyawan yang cocok pada jabatan yang kosong tersebut. Software ini dibuat dengan menggunakan Microsoft Access 2000 untuk database dan Borland Delphi 5 sebagai compiler-nya. 

    Dari hasil implementasi sistem, disimpulkan bahwa dengan penggunaan software ini dapat membantu proses pengambilan keputusan terhadap profile matching proses kenaikan jabatan dan perencanaan karir di PT. X.

2. Sistem Pendukung Keputusan Untuk menentukan Pembelian Rumah Dengan Menggunakan Metode Fuzzy C-Means (FCM) Clustering (Bastiah, 2013)

Penelitian ini menentukan tipe rumah yang berdasarkan kriteria atau kelompok rumah yang terdiri dari uang muka, jumlah kamar tidur, dan gaji/cicilan yang mampu dibayar. Menentukan harga rumah tersebut berdasarkan tipe rumah yang telah dikelompokkan, menentukan angsuran rumah berdasarkan uang muka yang telah diberikan sebanyak 30% dari harga rumah., dan kemudian merancang sistem pendukung keputusan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL. Sistem informasi perumahan dibangun secara online berbasis sistem pendukung keputusan yang memungkinkan konsumen bisa memilih tipe rumah sesuai dengan dana yang tersedia serta visualisasi model jenis rumah. Sistem dibuat dengan menggunakan algoritma clustering dalam penentuan uang muka dan angsuran per bulan. Dimana metode Fuzzy CMeans (FCM) yang digunakan ini akan melakukan perhitungan pada acuan pembelian ke setiap sample rumah dan mencari nilai mendekati dengan data keuangan maupun data acuan yang dimiliki pembeli.

 

Metode SPK

  • Metode Sistem Pakar
  • Metode Regresi Linier
  • Metode Logika Fuzzy
  • Metode B/C Ratio
  • Metode AHP
  • Metode IRR
  • Metode NPV
  • Metode FMADM

(Detail akan kita sajikan di lain waktu)

Salam Sukses Untuk Semua

 


 

 

 


 

Avatar
Cerita Hosting Administrator and Content Manager for ceritahosting.com

KEAMANAN DATABASE (Database Security)

Modul ke 14 Sub-CPMK 3 Penjelasan tentang ruang lingkup keamanan basis data Penjelasan tentang fungsi dari keamanan  basis data dan alasan mengapa diperlukan keamanan...
Avatar CeritaHosting
5 min read

Implementasi Database

Modul ke-1 Materi Pendahuluan Mata Kuliah Implementasi Database (DataBase Implementation) Hi Mahasiswa Sampai bertemu di pembelajaran  Perkuliahan Implementasi Database Pada Materi perkuliahan Basis data...
Avatar CeritaHosting
3 min read

Internet of Behavior (IOB)

    Internet of Behavior (IOB) Menurut laporan dari https://www.informationweek.com ada sekitar 10 trend IT yang perlu dilihat di 2021: Digital Transformation Intelligence Everywhere...
Avatar Cerita Hosting
2 min read

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *